CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Jumat, 17 April 2009

Sistem Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer yang ditunjang dengan berbagai peralatan jaringan komputer yang lainnya yang dibentuk untuk saling berbagi sumber daya dan yang terutama untuk efisiensi pekerjaan serta tujuan suatu sistem komputer.

Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network).

Dalam buku ini kita akan menggunakan istilah jaringan komputer untuk mengartikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua buah komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasui. Betuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan dapat emnggunakan serat optik, gelomabng mikro, atau satelit komunikasi.

Untuk memahami istilah jaringan komputer sering kali kita dibingungkan dengan sistem terdistribusi (distributed system). Kunci perbedaannya adalah bahwa sebuah sistem terdistribusi,keberadaan sejumlah komputer autonomous bersifat transparan bagi pemakainya. Seseorang dapat memberi perintah untuk mengeksekusi suatu program, dan kemudian program itupun akan berjalan dan tugas untuk memilih prosesor, menemukan dan mengirimkan file ke suatu prosesor dan menyimpan hasilnya di tempat yang tepat mertupakan tugas sistem operasi. Dengan kata lain, pengguna sistem terditribusi tidak akan menyadari terdapatnya banyak prosesor (multiprosesor), alokasi tugas ke prosesor-prosesor, alokasi f\ile ke disk, pemindahan file yang dfisimpan dan yang diperlukan, serta fungsi-fungsi lainnya dari sitem harus bersifat otomatis.

Pada suatu jaringan komputer, pengguna harus secara eksplisit log ke sebuah mesin, secara eksplisit menyampaikan tugasnya dari jauh, secara eksplisity memindahkan file-file dan menangani sendiri secara umum selusurh manajemen jaringan. Pada sistem terdistribusi, tidak ada yang perlu dilakukan secara eksplisit, sermunya sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem tanpa sepengetahuan pemakai.

Dengan demikian sebuah sistem terdistribusi adalah suatu sistem perangkat lunak yang dibuat pada bagian sebuah jaringan komputer. Perangkat lunaklah yang menentukan tingkat keterpaduan dan transparansi jarimngan yang bersangkutan. Karena itu perbedaan jaringan dengan sistem terdistribusi lebih terletak pada perangkat lunaknya (khususnya sistem operasi), bukan pada perangkat kerasnya.

Manfaat Jaringan Komputer

Sebelum membahas kita masalah-masalah teknis lebih mendalam lagi, perlu kiranya diperhatikan hal-hal yang membuat orang tertarik pada jaringan komputer dan untuk apa jaringan ini digunakan. Manfaat jaringan komputer bagi manusia dapat dikelompokkan pada jaringan untuk perusahaan, jaringan untuk umum, dan masalah sosial jaringan.

Macam Berdasar Fungsi

Fungsi, yang dimaksudkan dengan berdasarkan fungsi disini adalah pengelompokkan jaringan komputer berdasarkan penggunaannya, sehingga dapat dikelompokkan lagi menjadi client/server dan peer to peer.

Macam Berdasar Topologi

Topologi, yang dimaksudkan dengan berdasarkan topologi disini adalah pengelompokan jaringan komputer berdasarkan bentuk jaringannya.

Topologi jaringan komputer dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu:

  1. Topologi Fisik, topologi fisik merupakan bentuk jaringan komputer secara fisik
  2. Topologi Logik, topologi logika merupakan bentuk jaringan komputer secara logik

Jenis topologi fisik sebagai berikut ini:

  1. topologi bintang
  2. topologi jaring
  3. topologi pohon
  4. topologi cincin
  5. topologi bus
  6. topologi extended-star

Jenis topologi logik sebagai berikut ini:

  1. ethernet, pada teknologi ethernet dapat dibentuk VLAN (Virtual LAN)

Macam Berdasar Luar Area

Local Area Network

Jarak jangkauan Local Area Network (LAN) tidak terlalu jauh. Biasanya diterapkan pada suatu gedung atau antar gedung dalam suatu kompleks perkantoran atau sekolah.

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.

LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.

LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan.

LAN seringkali menggunakan teknologih transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.

Terdapat beberapa macam topologi yang dapat digunakan pada LAN broadcast. Gambar 1.1 menggambarkan dua diantara topologi-topologi yang ada. Pada jaringan bus (yaitu kabel liner), pada suatu saat sebuah mesin bertindak sebagai master dan diijinkan untuk mengirim paket. Mesin-mesin lainnya perlu menahan diri untuk tidak mengirimkan apapun. Maka untuk mencegah terjadinya konflik, ketika dua mesin atau lebih ingin mengirikan secara bersamaan, maka mekanisme pengatur diperlukan. Me4kanisme pengatur dapat berbentuk tersentralisasi atau terdistribusi. IEEE 802.3 yang populer disebut Ethernet merupakan jaringan broadcast bus dengan pengendali terdesentralisasi yang beroperasi pada kecepatan 10 s.d. 100 Mbps. Komputer-komputer pada Ethernet dapat mengirim kapan saja mereka inginkan, bila dua buah paket atau lebih bertabrakan, maka masing-masing komputer cukup menunggu dengan waktu tunggu yang acak sebelum mengulangi lagi pengiriman.

Sistem broadcast yang lain adalah ring, pada topologi ini setiap bit dikirim ke daerah sekitarnya tanpa menunggu paket lengkap diterima. Biasanya setiap bit mengelilingi ring dalam waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan beberapa bit, bahkan seringkali sebelum paket lengkap dikirim seluruhnya. Seperti sistem broadcast lainnya, beberapa aturan harus dipenuhi untuk mengendalikan access simultan ke ring. IEEE 802.5 (token ring) merupakan LAN ring yang populer yang beroperasi pada kecepatan antara 4 s.d 16 Mbps.

Berdasarkan alokasi channelnya, jaringan broadcast dapat dibagi menjadi dua, yaitu statik dan dinamik. Jenis al;okasi statik dapat dibagi berdasarkan waktu interval-interval diskrit dan algoritma round robin, yang mengijinkan setiap mesin untuk melakukan broadcast hanya bila slot waktunya sudah diterima. Alokasi statik sering menyia-nyiakan kapasitas channel bila sebuah mesin tidak punya lgi yang perlu dikerjakan pada saat slot alokasinya diterima. Karena itu sebagian besar sistem cenderung mengalokasi channel-nya secara dinamik (yaitu berdasarkan kebutuhan).

Metoda alokasi dinamik bagi suatu channel dapat tersentralisasi ataupun terdesentralisasi. Pada metoda alokasi channel tersentralisasi terdapat sebuah entity tunggal, misalnya unit bus pengatur, yang menentukan siapa giliran berikutnya. Pengiriman paket ini bisa dilakukan setelah menerima giliran dan membuat keputusan yang berkaitan dengan algoritma internal. Pada metoda aloksi channel terdesentralisasi, tidak terdapat entity sentral, setiap mesin harus dapat menentukan dirinya sendiri kapan bisa atau tidaknya mengirim.

Protokol LAN biasanya memakai satu dari dua metode untuk mengakses media jaringan yaitu:

Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection (CSMA/CD) atau
Token Passing. Jaringan berbasis Ethernet memakai metode CSMA/CD
sedangkan jaringan berbasis Token Ring dan FDDI memakai metode Token
Passing.

Secara umum topologi dan protokol LAN dapat digambarkan seperti tertera pada diagram dibawah ini

Topologi logic dari LAN terdiri dari 4 macam yaitu: bus, star, ring dan tree.
Topologi fisik jaringan tidak selalu mengikuti topologi logiknya,
misalnya untuk jaringan memakai topologi logic bus dan ring secara
fisik biasanya disusun berdasar topologi fisik star. Jaringan LAN
berbasis Ethernet memakai topologi logic bus jadi secara fisik dapat
memakai topologi fisik bus atau star sedangkan jaringan LAN berbasis
Token Ring dan FDDI memakai topologi logic ring jadi secara fisik dapat
diimplementasikan dengan topologi fisik star dan ring.

Metropolitan Area Network

Jarak jangkaunya lebih luas dari LAN. Jangkauan Metropolotan Area Network (MAN) dapat mencapai antar kota. Contoh penerapan dari MAN ialah peyediaan layanan internet oleh Internet Service Provider (ISP). Pengguna jasa ISP ini akan tercakup dalam jaringan MAN yang disediakan oleh ISP tersebut.

Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mamapu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buiah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.

Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya standart untuk MAN, dan standart ini sekarang sedang diimplementasikan. Standart tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel unidirectional dimana semua komputer dihubungkan, seperti ditunjukkan pada gambar 1.2. Setiap bus mempunyai sebuah head–end, perangkat untuk memulai aktivitas transmisi. Lalulintas yang menuju komputer yang berada di sebelah kanan pengirim menggunakan bus bagian atas. Lalulintas ke arah kiri menggunakan bus yang berada di bawah.

Wide Area Network

Jaringan Wide Area Network (WAN) mempunyai cakupan terluas, bahkan dapat dikatakan mencakup seluruh dunia. Jaringan ini sendiri dapat dihubungkan dengan menggunakan satelit dan media kabel fiber optic.

Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, sertingkali mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi.

Kita akan mengikuti penggunaan tradisional dan menyebut mesin-mesin ini sebagai host. Istilah End System kadang-kadang juga digunakan dalam literatur. Host dihubungkan dengan sebuah subnet komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon yang membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan memisahkan aspek komunikasi murni sebuah jaringan (subnet) dari aspek-aspek aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.

Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan elemen switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel, atau trunk) memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.

Element switching adalah komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Saat data sampai ke kabel penerima, element switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan-pesan tersebut. Sayangnya tidak ada terminologi standart dalam menamakan komputer seperti ini. Namanya sangat bervariasi disebut paket switching node, intermidiate system, data switching exchange dan sebagainya.

Sebagai istilah generik bagi komputer switching, kita akan menggunakan istilah router. Tapi perlu diketahui terlebih dahulu bahwa tidak ada konsensus dalam penggunaan terminologi ini. Dalam model ini, seperti ditunjukkan oleh gambar 1.4 setiap host dihubungkan ke LAN tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun dalam beberapa keadaan tertentu sebuah host dapat dihubungkan langsung ke sebuah router. Kumpulan saluran komunikasi dan router (tapi bukan host) akan membentuk subnet.

Istilah subnet sangat penting, tadinya subnet berarti kumpulan kumpulan router-router dan saluran-sakuran komunikasi yang memindahkan paket dari host host tujuan. Akan tatapi, beberpa tahun kemudian subnet mendapatkan arti lainnya sehubungan dengan pengalamatan jaringan.

Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau saluran telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router yang tidak mengandung kabel yang sama akan melakukan komunikasi, keduanya harus berkomunikasi secara tak langsung melalui router lainnya. ketika sebuah paket dikirimkan dari sebuah router ke router lainnya melalui router perantara atau lebih, maka paket akan diterima router dalam keadaan lengkap, disimpan sampai saluran output menjadi bebas, dan kemudian baru diteruskan.

Subnet yang mengandung prinsip seperti ini disebut subnet point-to-point, store-and-forward, atau packet-switched. Hampir semua WAN (kecuali yang menggunakan satelit) memiliki subnet store-and-forward.

Di dalam menggunakan subnet point-to-point, masalah rancangan yang penting adalah pemilihan jenis topologi interkoneksi router. Gambar 1.5 menjelaskan beberapa kemungkinan topologi. LAN biasanya berbentuk topologi simetris, sebaliknya WAN umumnya bertopologi tak menentu.

Teknik Komunikasi Data Digital

Teori Dasar Komunikasi Data

Pengertian Komunikasi Data, Telekomunikasi dan Pengolahan Data

Komunikasi data merupakan gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan data.

  • Telekomunikasi adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran informasi dari titik ke titik yang lain;
  • Pengolahan data adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data;
  • Gabungan kedua tehnik ini selain disebut dengan komunikasi data juga disebut dengan teleprocessing (pengolahan jarak jauh);
  • Secara umum komunikasi data dapat dikatakan sebagai proses pengiriman informasi (data) yang telah diubah dalam suatu kodetertentu yang telah disepakati melalui media listrik atau elektro-optik dari titik ke titik yang lain;
  • Sistem komunikasi data adalah jaringan fisik dan fungsi yang dapat mengakses komputer untuk mendapatkan fasilitas seperti menjalankan program, mengakses basis data, melakukan komunikasi dengan operator lain, sedemikian rupa sehingga semua fasilitas berada pada terminalnya walaupun secara fisik berada pada lokasi yang terpisah.

Pemikiran Dalam Komunikasi Data

  • Menyalurkan informasi secepat mungkin dengan kesalahan sedikit mungkin;
  • Mengintegrasikan semua jenis komunikasi menjadi satu sistem, yaitu ISDN (Integrated Service Digital Network ) atau Jaringan Digital Pelayanan Terpadu;

Keuntungan Komunikasi Data

  1. Pengumpulan dan persiapan data.

Bila pada saat pengumpulan data digunakan suatu terminal cerdas maka waktu untuk pengumpulan data dapat dikurangi sehingga dapat mempercepat proses (menghemat waktu).

  1. Pengolahan data

Karena komputer langsung mengolah data yang masuk dari saluran transmisi (efesiensi).

  1. Distribusi
    Dengan adanya saluran transmisi hasil dapat langsung dikirim kepada pemakai yang memerlukannya.

Tujuan Komunikasi Data

  1. Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efesien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ketempat yang lain;
  2. Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use);
  3. Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi maupun sentralisasi;
  4. Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer;
  5. Mengurangi waktu untuk pengolahan data;
  6. Mendapatkan data langsung dari sumbernya (mempertinggi kehandalan);
  7. Mempercepat penyebarluasan informasi.

Faktor - faktor pertimbangan Komunikasi Data

  1. Pengsinyalan
    Pengsinyalan (signalling) adalah suatu prosedur atau protokol yang harus dilaksanakan
    terlebih dahulu sebelum pengiriman informasi dimulai.
  2. Transmisi
    Media transmisi harus efesien dan dapat melayani berbagai jenis alat. Karakteristik transmisi :

Ø lebar frekwensi yang dapat ditampung

Ø redaman

Ø daya yang dapat ditampung

Ø waktu yang dibutuhkan

c. Cara Penomoran

Penomoran harus unik dan mengikuti rekomendasi atau persetujuan dari pihak tertentu.

d. Cara menyalurkan hubungan (routing)

Menentukan policy ( kebijaksanaan ) bagaimana suatu hubungan akan dilaksanakan.

e. Cara menghitung biaya (tarif)

Menentukan struktur harga bagi jasa pelayanan yang harus dibayarkan.

Bidang-bidang Operasi Komunikasi Data

a. Bidang Data Collection

Data dapat dikumpulkan dari beberapa tempat (remote station), disimpan dalam memori dan pada waktu - waktu tertentu data tersebut akan diolah.
Contoh : aplikasi inventori
, penggajian, dll.

b. Bidang Inquiry and Response

Pemakai dapat mengakses langsung ke file atau program. Data yang didikirimkan ke sistem Komputer dapat langsung diproses dan hasilnya dapat segera diberikan. Bila pemakai melakukan dialog dengan komputer maka sistem semacam ini disebut interaktif.

Contoh: aplikasi perbankan, pembayaran dipertokoan.

c. Bidang Storage and Retrival

Data yang sebelumnya disimpan dalam komputer dapat diambil sewaktu - waktu oleh pihak yang berkepentingan.

Contoh : aplikasi Message Switcing dan E-Mail.

d. Bidang Time Sharing

Sejumlah pemakai dapat mengerjakan programnya secara bersama-sama. Setiap pemakai diberikan kesempatan untuk bekerja selama jangka waktu tertentu yang tetap besarnya, setelah itu pemakai lain akan mendapatkan kesempatan. Kalau terlalu banyak data yang harus dikerjakan dalam satu satuan waktu fasilitas roll in-roll out harus dipergunakan.
Contoh : aplikasi pemakai sistem komputer secara bersama untuk pengembangan perangkat lunak (software), perhitungan, rekayasa, pengolah kata (word processing), CAD (computer aided design), dan sebagainya.

e. Bidang Remote Job Entry

Remote Job terminal mengirimkan program atau data (teks) untuk disimpan ke komputer pusat tempat data diproses. Program itu akan dikerjakan secara batch, yaitu diolah setelah gilirannya tiba.

Contoh : aplikasi yang menggunakan peralatan sistem komputer yang tempatnya berjauhan.

f. Bidang Real Time Data Processing and Process Control

Hasil proses dikehendaki dalam waktu yang sesuai dengan kepentingan proses tersebut (real time).

Contoh : aplikasi pengaturan peralatan industri, sistem kendali proses, sistem telekomunikasi, dsb.

g. Bidang Data Exchange Among Computers

Pertukaran data berupa program, file dan sebagainya antar sistem komputer. Pada aplikasi ni data yang dipertukarkan jumlahnya banyak dan waktu yang dikehendaki singkat sekali.

Komponen Dasar Sistem Komunikasi Data

a. Sumber (pemancar atau pengirim)

Yaitu pengirim atau pemancar informasi data. Karena pembahasan berkisar pada sistem komputer maka pemancar adalah sistem komputer. Komunikasi data dapat juga berlangsung dua arah sehingga pemancar juga dapat berfungsi sebagai penerima.

b. Medium transmisi

Yaitu saluran tempat informasi tersebut disalurkan ketempat tujuan. Media Yang dipergunakan dapat berupa : kabel, udara, cahaya, dan sebagainya.

c. Penerima

Yaitu alat yang menerima informasi yang dikirimkan

Komunikasi data berkaitan dengan komunikasi mesin ke mesin seperti terminal ke komputer dan komputer ke komputer. Karena mesin ini signalnya digital maka komunikasi yang termudah dengan sinyal digital.

Alasan penggunaan sinyal listrik atau elektro optik dalam komunikasi jarak jauh :

Ø Jarak jangkau tidak terbatas.

Ø Kecepatan sangat tinggi ( +/- 300.000 km/dt ).

Ø Pembangkitan sinyal listrik mudah.

Ø Pengubahan sinyal menjadi besaran listrik dan sebaliknya dapat dilakukan secara mudah.

Jenis Signal Listrik

a. Signal analog

Yaitu sinyal yang sifatnya seperti gelombang, selalu sambung menyambung dan tidak ada perubahan yang tiba - tiba antara bagian - bagian signal tersebut. Penyaluran data banyak dilakukan dengan sinar analog.

b. Signal digital

Yaitu signal yang sifatnya seperti pulsa, terputus - putus atau terjadi perubahan yang tiba-tiba antara bagian- agian signal tersebut. Sistem komputer bekerja dengan sinyal ini.

TEKNIK KOMUNIKASI DATA DIGITAL

A. KELEBIHAN DATA DIGITAL

Misalnya pada:

Spread Spektrum :

Teknologi komunikasi digital di masa datang

Dewasa ini sistem komunikasi sudah menawarkan suatu kecepatan dan kapasitas, yaitu kecepatan yang tinggi dan kapasitas data yang besar. Infrastruktur telekomunikasi yang dibangun harus menjanjikan kompatibilitas yang tinggi dengan suatu sistem komunikasi yang lain. Disinilah sistem komunikasi digital menjadi idola baru bagi industri telekomunikasi saat ini. Sistem digital disamping mempunyai kompatibilitas yang tinggi dalam integrasi dengan sistem lain, juga adanya kemudahan dalam implementasi secara perangkat keras. Oleh karenanya sistem komunikasi digital semakin dikembangkan untuk memperoleh kecepatan yang tinggi dan kapasitas data yang semakin besar. Sistem komunikasi digital juga memilliki kualitas data yang lebih baik, karena dapat dilakukan pengecekan kesalahan dalam transmisi datanya.

Lahirnya sistem komunikasi spread spectrum pada pertengahan tahun 1950 dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan sistem komunikasi yang dapat mengatasi masalah interferensi, dapat menjamin kerahasiaan informasi yang dikirim dan dapat beroperasi pada tingkat S/N (signal to noise ratio) yang rendah atau tahan terhadap derau yang besar. Dalam sistem komunkasi sekarang ini, dimana penggunaan frekuensi sudah cukup padat sehingga interferensi dan noise dari transceiver lain cukup besar. Dalam komunikasi radio kita juga sering mendengar adanya penyadapan pembicaraan pada handphone oleh pesawat radio lain. Namun dengan sistem spread spektrum ketakutan yang dialami pada sistem komunikasi diatas akan dapat di atasi karena data yang ditransmit pada sistem spread spektrum adalah data acak yang dikenal sebagai noise. Jadi jika penerima tidak mengetahui code yang digunakan untuk melebarkan data maka penerima hanya akan menerima sinyal noise saja. Istilah spread spectrum digunakan karena pada sistem ini sinyal yang ditransmisikan memiliki bandwidth yang jauh lebih lebar dari bandwidth sinyal informasi (mencapai ribuan kali). Proses penebaran bandwidth sinyal informasi ini disebut spreading.

Kelebihan lain yang dimiliki sistem spread spektrum adalah sistem ini dapat digunakan untuk multiple acces secara CDMA (Code Division Multiple Acces). Sistem CDMA yaitu suatu sistem multiple akses yang dapat dilakukan pada frekuensi dan waktu yang sama, caranya dengan menggunakan kode yang berbeda. Jika dibanding sistem multiple akses yang lain seperti FDMA (Frekuency Division Multiple Acces) dan TDMA (Time Division Multiple Acces), maka CDMA merupakan sistem yang sedang di minati oleh perusahaan komunikasi, karena dapat digunakan pada frekuensi yang sama secara bersamaan.

Di Indonesia belum banyak yang mengunakan sistem CDMA untuk infrastruktur telekomunikasinya. Perusahaan telepon seluler sebagian besar menggunakan sistem TDMA yaitu untuk telepon seluler GSM. Sedangkan perusahaan telepon seluler yang sudah menggunakan sistem CDMA adalah Komselindo. Sistem yang sekarang sudah digunakan adalah narrow-band CDMA dan rencananya Komselindo akan membuat infrastruktur untuk wide-band CDMA.

Spread sprectrum sendiri belum banyak digunakan , dalam bidang jaringan komputer kita sudah mengenal Wave LAN. Wave LAN ini menggunakan spread spectrum untuk mentransmisikan datanya. Sistem ini dibuat dalam bentuk card. Wave LAN sendiri mempunyai kecepatan yang cukup tinggi untuk teknologi radio pada frekuensi rendah, yaitu 1,5 Mbps. Dengan kecepatan sebesar itu Wave LAN sudah setara dengan komunikasi T1 pada VSAT yang sering digunakan untuk komunikasi-komunikasi di indonesia. Kecepatan ini juga jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan modem radio yang paling cepat yang pernah yang umum digunakan untuk komunikasi radio paket, yaitu hanya 64 Kbps, inipun harus menggunakan transceiver yang mempunyai bandwith yang lebar. Namun alat ini masih cukup mahal untuk pasaran di indonesia, satu card harnganya sekitar $ 5.000 USA.

Dalam teknik spread spektrum sendiri di kenal beberapa cara modulasi yang digunakan untuk melebarkan dan mangacak datanya. Teknik spreading yang terkenal dan banyak dipilih para produsen dalam desain produk adalah Direct Sequence Spread Spektrum (DSSS). Sistem ini dipilih karena adanya kemudahan dalam mengacak data yang akan dispreading. Dalam DSSS spreading hanya menggunakan sebuah generator noise yang periodik yang di sebut Pseudo Noise Generator.

Sebuah sistem spread-spectrum harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

Sinyal yang dikirimkan menduduki bandwidth yang jauh lebih lebar daripada bandwidth minimum yang diperlukan untuk mengirimkan sinyal informasi

  1. Pada pengirim terjadi proses spreading yang menebarkan sinyal informasi dengan bantuan sinyal kode yang bersifat independen terhadap informasi
  2. Pada penerima terjadi proses despreading yang melibatkan korelasi antara sinyal yang diterima dan replika sinyal kode yang dibangkitkan sendiri oleh suatu generator lokal.

Kode yang digunakan pada sistem spread spectrum memiliki sifat acak tetapi periodik sehingga disebut sinyal acak semu (pseudo random). Kode tersebut bersifat sebagai noise tapi deterministik sehingga disebut juga noise semu (pseudo noise). Pembangkit sinyal kode ini disebut Pseudo Rando Generator (PRG) atau pseudo noise generator (PNG). PRG inilah yang akan melebarkan dan sekaligus mengacak sinyal data yang akan dikirimkan. Dalam komunikasi spread spectrum semakin lebar bandwidth akan semakin tahan terhadap jamming dan akan semakin terjamin tingkat kerahasiaannya. Disamping itu akan semakin banyak kanal yang bisa dipakai. Seperti yang di terangkan oleh Shanon , salah seorang ahli statistik telekomunikasi, dalam ilmu komunikasi dinyatakan bahwa kapasitas kanal akan sebanding dengan bandwidth transmisi dan logaritmik dari S/N-nya. Jadi agar sistem komunikasi dapat bekerja dengan kapasitas kanal yang tetap pada level daya noise yang tinggi (S/N yang rendah), dapat dilakukan dengan jalan memperbesar bandwidth transmisi W. Disamping itu Shannon juga mengemukakan bahwa sebuah kanal dapat mentransmisikan informasi dengan probabilitas salah yang kecil apabila terhadap infromasi tersebut dilakukan pengkodean yang tepat dan rate infromasi yang tidak melebihi kapasitas kanal meskipun kanal tersebut memuat derau acak.

Sistem komunikasi spread spectrum sebagai salah satu sistem komunikasi digital, memiliki beberapa kelebihan dibandingkan sistem komunikasi analog yaitu: lebih kebal terhadap jamming, mampu menekan interferensi, dapat dioperasikan pada level daya yang rendah, kemampuan multiple access secara CDMA (Code Division Multiple Access), kerahasiaan lebih terjamin, ranging

Dalam teknik spread spectrum sendiri ada beberapa macam cara yang digunakan, yaitu Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), Frequency Hopping Spread Spectrum (FSSS), Time Hopping Spread Spectrum (TSSS) dan Chirp atau Hybrid Spread Spectrum. Pada tiap-tiap metode mempunyai keunggulan sendiri-sendiri, namun secara umum DSSS mempunyai unjuk kerja terbaik untuk gangguan noise dan anti jamming, serta paling susah untuk dideteksi. Namun ada kekurangan pada DSSS ini, yang sering menjadi kendala dalam implementasinya, yaitu pada proses sinkronisasi sinyal yang diterima dengan sinyal dari generator noise lokal pada penerima.

Dewasa ini teknik spread spectrum mulai diterapkan dalam berbagai bidang kebutuhan, PT Wijaya Karya sekarang sedang mengembangkan KWH meter digital yang mencatat daya kemudian ditransmisikan ke sentral yang dimiliki PLN. Proses transmisinya akan digunakan spread spectrum dengan pita sedang. Juga sistem lock pada mobil, yang juga menggunakan teknik spread spectrum dalam mentransmisikan sinyal untuk mengunci dan membukanya.

TRANSMISI ASYNCHRONOUS DAN SYNCHRONOUS

Data ditransfer melalui path komunikasi tunggal pada transmisi data secara serial dimana tiap elemen pensinyalan dapat berupa :

· kurang dari 1 bit : misalnya dengan pengkodean Manchester

· 1 bit : NRZ-L dan FSK adalah contoh-contoh analog dan digital

· lebih dari 1 bit : QPSK sebagai contohnya.

Dalam bahasan ini, kita menganggap satu bit per elemen pensinyalan kecuali jika keadaan sebaliknya.

Synchronisasi adalah salah satu tugas utama dari komunikasi data. Suatu transmitter mengirim message 1 bit pada suatu waktu melalui suatu medium ke receiver.

Receiver harus mengenal awal dan akhir dari blok-blok bit dan juga harus mengetahui durasi dari tiap bit sehingga dapat men-sampel line tersebut dengan timing yang tepat untuk membaca tiap bit. Misalkan pengirim (sender) mentransmisi sejumlah bit-bit data. Pengirim mempunyai suatu clock yang mempengaruhi timing dari transmisi bitbit.

Sebagai contoh, jika data ditransmisi dengan 10000 bits per second (bps), kemudian 1 bit akan ditransmisi setiap 1/10000 = 0,1 millisecond (ms), sebagai yang diukur oleh clock pengirim. Maka, receiver akan menentukan waktu yang cocok untuk sampel-sampelnya pada interval dari 1 bit time. Pada contoh ini, pen-samplingan akan terjadi sekali setiap 0,1 ms. Jika waktu pen-sampling-an berdasarkan pada clocknya sendiri, maka akan timbul masalah jika clock-clock transmitter dan reciver tidak disamakan dengan tepat. Jika ada perbedaan 1 persen (clock receiver 1 persen lebih cepat atau lebih lambat daripada clock transmitter), maka pen-sampling-an pertama 0,001 ms meleset dari tengah bit (tengah bit adalah 0,05 ms dari awal dan akhir bit). Setelah sampel-sampel mencapai 50 atau lebih, receiver akan error karena pen-sampling-annya dalam bit time yang salah (50 x 0,001 = 0,05 ms). Untuk perbedaan timing yang kecil, error akan terjadi kemudian, tetapi kemudian receiver akan keluar dari step transmitter jika transmitter mengirim aliran bit yang panjang dan jika tidak ada langkah-langkah yang men-synchron-kan transmitter dan receiver.

TRANSMISI ASYNCHRONOUS

Strategi dari metode ini yaitu mencegah problem timing dengan tidak mengirim aliran bit panjang yang tidak putus -putusnya. Melainkan data ditransmisi per karakter pada suatu waktu, dimana tiap karakter adalah 5 sampai 8 bit panjangnya. Timing atau synchronisasi harus dipertahankan antara tiap karakter; receiver mempunyai kesempatan untuk men-synchron-kan awal dari tiap karakter baru. Gambar 4.1 menjelaskan suatu contoh untuk teknik ini.

Jaringan Komputer Bab IV Halaman 2/17

Gambar 4.1a, ketika tidak ada transmisi karakter, line antara transmitter dan receiver dalam keadaan "idle". Idle adalah ekuivalen untuk elemen pensinyalan bagi binary '1'. Awal dari suatu karakter diisyaratkan oleh suatu start bit dengan binary '0'. Kemudian diikuti oleh 5 sampai 8 bit yang membentuk karakter tersebut. Bit-bit dari karakter itu ditransmisi dengan diawali least significant bit (LSB). Biasanya, bit-bit karakter ini diikuti oleh suatu parity bit yang berada pada posisi most-significant-bit (MSB). Paritu bit tersebut diset oleh transmitter sedemikian seperti total jumlah binary '1' dalam karakter; termasuk parity bit-nya, adalah genap (even parity) atau ganjil (odd parity), tergantung pada konversi yang dipakai. Elemen terakhir yaitu stop, yang merupakan suatu binary '1'. Panjang minimum dari stop biasanya 1;1,5 atau 2 kali durasi dari bit. Sedangkan maksimumnya tidak dispesifikasikan. Karena stop sama dengan kondisi idle, maka transmitter akan melanjutkan transmisi sinyal stop sampaisiap untuk mengirim karakter berikutnya.

Gambar 4.1c memperlihatkan efek timing error yang menyebabkan error pada penerimaan. Disini dianggap bahwa data ratenya 10000 bps; oleh karena itu tiap bit mempunyai durasi 0,1 ms atau 100 s. Anggaplah receiver terlambat 7 persen atau 7 s per bit time. Dengan demikian receiver men-sampel karakter yang masuk setiap 93 s (berdasarkan pada clock transmitter). Seperti terlihat, sampel terakhir mengalami error. Sebenarnya error ini menghasilkan dua macam error : pertama, sampel bit terakhir diterima tidak tepat; kedua, perhitungan bit sekarang keluar dari kesepakatan. Jika bit ke 7 adalah 1 dan bit ke 8 adalah 0 maka bit 8 akan dianggap suatu start bit. Kondisi ini diistilahkan framing error, yaitu karakter plus start dan stop bit yang kadang-kadang dinyatakan suatu frame. Framing error juga jika beberapa kondisi

noise menyebabkan munculnya kesalahan dari suatu start bit selama kondisi idle.

Komunikasi asynchronous adalah sederhana dan murah tetapi memerlukan tambahan 2 sampai 3 bit per karakter untuk synchronisasi. Persentase tambahan dapat dikurangi dengan mengirim blok-blok bit yang besar antara start dan stop bit, tetapi akan memperbesar kumulatif timing error. Solusinya yaitu transmisi synchronous.

TRANSMISI SYNCHRONOUS

Dengan transmisi synchronous, ada level lain dari synchronisasi yang perlu agar receiver dapat menentukan awal dan akhir dari suatu blok data. Untuk itu, tiap blok dimulai dengan suatu pola preamble bit dan diakhiri dengan pola postamble bit. Polapola ini adalah kontrol informasi.

Frame adalah data plus kontrol informasi. Format yang tepat dari frame tergantung dari metode transmisinya, yaitu :

§ Transmisi character-oriented, (lihat gambar 4.2a)

Blok data diperlakukan sebagai rangkaian karakter-karakter (biasanya 8 bit karakter).

Semua kontrol informasi dalam bentuk karakter.

Frame dimulai dengan 1 atau lebih 'karakter synchronisasi' yang disebut SYN, yaitu pola bit khusus yang memberi sinyal ke receiver bahwa ini adalah awal dari suatu blok. Sedangkan untuk postamblenya juga dipakai karakter khusus yang lain. Jadi receiver diberitahu bahwa suatu blok data sedang masuk, oleh karakter SYN, dan menerima data tersebut sampai terlihat karakter postamble. Kemudian menunggu pola SYN yang berikutnya. Alternatif lain yaitu dengan panjang frame sebagai bagian dari kontrol informasi; receiver menunggu karakter SYN, menentukan panjang frame, membaca tanda sejumlah karakter dan kemudian menunggu karakter SYN berikutnya

untuk memulai frame berikutnya.

§ Transmisi bit-oriented , (lihat gambar 4.2b)

Blok data diperlakukan sebagai serangkaian bit-bit.

Kontrol informasi dalam bentuk 8 bit karakter.

Pada transmisi ini, preamble bit yang panjangnya 8 bit dan dinyatakan sebagai suatu flag sedangkan postamble-nya memakai flag yang sama pula. Receiver mencari pola flag terhadap sinyal start dari frame. Yang diikuti oleh sejumlah kontrol field. Kemudian sejumlah data field, kontrol field dan akhirnya flag-nya diulangi.

Perbedaan dari kedua metode diatas terletak pada format detilnya dan kontrol informasinya.

Keuntungan transmisi synchronous :

  • Efisien dalam ukuran blok data; transmisi asynchronous memerlukan 20% atau lebih tambahan ukuran.
  • Kontrol informasi kurang dari 100 bit.

Kamis, 16 April 2009

Teknologi Wireless dan Wireline


TEKNOLOGI WIRELESS

Wireless adalah koneksi antar suatu perangkat dengan perangkat lainnya tanpa menggunakan kabel.

Wireless LAN adalah jaringan komputer yang terhubung melalui tanpa kabel. Local Area Network dari komputer dan peralatan lainnya yang berkomunikasi lewat sinyal radio atau gelombang cahaya. Sistem ini berguna apabila penyambungan lewat koneksi kabel atau serat optik cukup mahal atau untuk aplikasi koneksi bergerak.

Teknologi komunikasi data dengan tidak menggunakan kabel untuk menghubungkan antara klien dan server. Secara umum teknologi Wireless LAN hampir sama dengan teknologi jaringan komputer yang menggunakan kabel (Wire LAN atau Local Area Network). Teknologi Wireless LAN ada yang menggunakan frekuensi radio untuk mengirim dan menerima data yang tentunya mengurangi kebutuhan atau ketergantungan hubungan melalui kabel. Akibatnya pengguna mempunyai mobilitas atau fleksibilitas yang tinggi dan tidak tergantung pada suatu tempat atau lokasi. Teknologi Wireless LAN juga memungkinkan untuk membentuk jaringan komputer yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh jaringan komputer yang menggunakan kabel.


Beberapa model peralatan yang menggunakan wireless diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Telepon selular dan radio panggil(pager)
2. GPRS untuk navigasi
3. Alat-alat komputer tanpa kabel seperti mouse dan keyboard
4. Telepon Cordless
5. Remote Control
6. Satelit televisi
7. Wireles LAN


Komponen Wireless LAN diimplementasikan sebagai fungsi yang dibutuhkan jaringan, baik lokal, metropolitan maupun area yang lebih luas.

Agar jaringan internet dapat berjalan sesuai fungsinya maka harus ada aturan standar yang mengaturnya, karena itu diperlukan suatu protokol internet yang mengaturnya.Protokol tersebut adalah protokol yang telah dikenal dengan TCP/IP. TCP/IPberperan sebagai pengatur yang bertugas menjaga kestabilan, keefektifan suatu komunikasi.

SPREAD SPECTRUM RADIO

Frequency Hopping Specrtum Radio (FHSS)
Pada teknologi ini pendekatan dilakukan dengan membagi frekuemsi menjadi beberapa bagian kecil untuk membentuk suatu pola frekuensi.
Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

Padafrekuensi ini akan dikirimkan dengan pendekatan satu frekuensi saja untuk meminimalisasi interferensi narrow band.

MEKANISME WIRELESS LAN

Service Set Identufer (SSID)
SSID adalah sebuah nama network yang dipakai oleh wieless LAN dan merupakan karakter yang unik, case sensitive dan menggunakan slpha numeric dengan nilai karakter 2-32 karakter.
Beacon
Beacon adalah frame terpendek yang diirim oleh accespoint ke station atau station ke station untuk mengatur sinkronisasi komunikasi. Fungsi Beacon adalahsebagai berikut:
1. Pengaturan waktu (Time Sincronization)
2. Pengaturan Parameter dari FH dan DS
3. SSID Information
4. Traffic IndicatorMap (TIM)
5. Sopported Rates

Passive Scanning
Scanning biasanya dilakukan oleh station atau acces point untuk mendengarkan beacon disetiap chanel pada waktu tertentu setelah station di inisialisai.
Active Scanning
Adalah proses yang meliputi pengiriman probe request dari wireless station.
Autentifikasi dan Association
Autentifikasi adalah proses pendaftaran station terhadap beacon atau juga proses melewati wireless node yang diverifikasi oleh network untuk dapat bergabung.

PERANANAN WIRELESS PADA MOBILE DEVICE

Para analis memperkirakan bahwa ledakan pertumbuhan industri wireless communication beberapa tahun terakhir akan terus berlanjut. Tahun 2006 jumlah pekerja yang mobile akan mencapai 105 juta atau 66 persen dari total pekerja (sumber IDC-1). Meta Group memperkirakan dalam 3 tahun 50 persen perusahaan akan mempunyai wireless email dan akan mendorong munculnya aplikasi-aplikasi wireless. Gartner memperkirakan bahwa tahun 2010, 80 persen dari key bisnis proses akan melekat dalam pekerja yang mobile.
Meta Group memperkirakan bahwa tahun 2005, 95 persen industri laptop akan mengemas laptop dengan kemampuan mobile. Dampaknya wireless connectivity akan memjadi sesuatu yang normal/wajar tanpa melihat dari sisi bisnis sudah siap atau belum.

Pertumbuhan mobility yang fenomenal didorong oleh kebutuhan end-user dan perkembangan IP network yang sangat cepat. Dan dalam kenyataannya beberapa perusahaan mempunyai infrastruktur wireless yang dikembangkan secara independen oleh para pegawainya. Analisa dari Gartner memperkirakan satu dari lima perusahaan telah mengimplementasikan wireless LAN (WLAN) meskipun belum tentu CIO perusahaan tersebut tahu. Yang menggembirakan adalah banyak perusahaan telah mengenali kebutuhan mereka untuk mendukung perangkat mobile dan meningkatkan kemampuan.mobility.

Departemen-departemen dalam pemerintahan, pusat kesehatan, lembaga pendidikan, dan industri-industri high technology dengan lingkungan kampus yang cukup luas dan populasi pegawai yang mobile cukup besar secara proaktif mengembangkan infrastruktur wireless dengan memadukan wireless access point dan wireless switching yang mendukung kemampuan roaming. Sementara IP based mobility berkembang dengan pesat, perusahaan-perusahaan juga mengembangkan aplikasi-aplikasi yang dapat mendukung produktivitas dan kepuasan pelanggan.
Aplikasi seperti unified messaging, conferencing dan instant messaging mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Pengaruh dari IP based mobility, convergence applications, perangkat mobile yang kaya dengan fitur menawarkan peluang-peluang baru bagi perusahaan. Mereka dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan meningkatkan layanan ke pelanggan dengan biaya yang rendah dibanding dengan solusi mobility dengan berbasis teknologi TDM.

IP Mobility

Mobility adalah kemampuan untuk roaming dan masih dapat melakukan akses ke jaringan lain. Mobility seperti pada jaringan selular, memungkinkan user dalam suatu perusahaan berpindah ke corporate atau lokasi yang berbeda sepanjang wireless network masih tersedia. Pendekatan mobility adalah dengan mempertimbangkan tipe dari jaringan yang dipakai di berbagai macam waktu dan keadaan, seorang karyawan perusahaan dalam melaksanakan tugasnya dapat saja dalam keadaan sbb:

• Di meja kerja dengan telepon meja
• Di ruang conference dengan wireless LAN
• Roaming/di luar kantor
• Sedang dalam kendaraan menuju kantor cabang
• Di hotel dengan koneksi PSTN atau Internet
• Di rumah dengan media akses ke telepon rumah

Visi kedepannya adalah menyediakan seamless mobility dengan user dapat memilih berbagai alternatif akses sesuai kondisi user, tentunya dengan mempertimbangkan biaya.

Mobility biasanya dibagi menjadi 3 dimensi:
1. Physical Mobility: user dapat pindah diantara network-network yang tersedia dengan pertimbangan cost-effective. Pilihan network seperti Enterprise LAN, Enterprise WAN, wireless LAN, Internet dan PSTN.
2. Identity Portability: User dapat roaming di berbagai infrastruktur jaringan yang berbeda dengan menggunakan identitas tunggal. Identitas tunggal bisa saja berupa nomor telepon, ini juga sangat berguna apabila ada karyawan yang keluar atau pindah maka identitas bisa diteruskan ke penggantinya sehingga customer tidak kehilangan kontak.
3. User Interface Universality: User dapat menggunakan seluruh fitur dan aplikasi sesuai dengan tingkat otorisasi user, tentunya dengan menggunakan berbagai perangkat dan tipe akses.

Tantangan implementasi IP mobility dapat dikelompokkan dalam empat kategori yaitu:
• Security,
• roaming,
• device
• portability.

Security: Ketika user sedang mobile, koneksi dan akses data mau tidak mau terjadi lintas multiple network boundaries, dimana masing-masing jaringan mempunyai kebijakan security tersendiri. Wireless network juga memerlukan proteksi dimana tidak semua user dapat masuk ke jaringan melalui akses point. Penyediaan autentikasi akses ke wireless network dan aplikasi-aplikasi yang didalamnya melalui wireless domain menjadi persyaratan penting dalam implementasi enterprise mobility ini.

Roaming: Roaming dapat diartikan berpindah dari satu network boundary ke network lain selama komunikasi berlangsung. Roaming tidak hanya antar enterprise wireless LAN tetapi juga antar subnet.
Roaming menyebabkan komunikasi terputus khususnya komunikasi yang bersifat real-time seperti komunikasi suara. Menjaga koneksi yang konsisten selama switch over dan hand-offs diantara wireless network merupakan faktor esensial dalam enterprise mobility terutama untuk mengakomodasi berbagai aplikasi dalam enterprise

Devices: Mobility memungkinkan akses secara remote dengan menggunakan perangkat seperti IP Phone dan juga roaming. Ada dua persyaratan perangkat dalam mendukung mobility, pertama perangkat harus mampu berkomunikasi dengan perangkat lain dengan berbagai tipe akses. Dan yang kedua perangkat harus mempunyai kemampuan untuk mengakses berbagai aplikasi yang dibangun oleh enterprise.

Portability: Dalam jaringan yang konvensional, pemanggil mempunyai banyak pilihan nomor untuk menghubungi yang dipanggil (PSTN, Cellular, Office, and Home). Dan tentu saja akan lebih mudah kalau user yang dipanggil hanya mempunyai satu nomor identitas, dan identitas tersebut otomatis akan melekat pada apa saja perangkat dan akses yang sedang dipakai oleh user.

KEUNGGULAN WIRELESS INTERNET

Sambungan internet yang mudah

Proses instalasi yang mudah, karena kami hanya memasang perangkat berupa tiang, antenna dan modem wireless disisi pelanggan.

Pilihan Paket yang beragam

Kami memberikan beragam paket yang dapat dipilih berdasarkan kebutuhan dan kemampuan keuangan perusahaan

Biaya terjangkau

Pelanggan tidak terhubung dengan link telepon, sehingga tidak perlu membayar tagihan ke Telkom dan biaya lain-lain kepada para penyedia jaringan

Tidak diperlukan biaya investasi

Pelanggan tidak perlu menyediakan perangkat sendiri. Kami akan menyambungkan kabel Ethernet tersebut ke hub milik pengguna untuk dibagi ke setiap perangkat komputer yang ada didalam LAN (local area network).

Layanan purna jual yang terjamin

Kami menjamin kualitas sambungan internet yang diberikan kepada semua pelanggan. Dengan infrastruktur berbasis Fiber Optic* kami sangat yakin dan percaya untuk dapat memberikan garansi service kepada pelanggan hingga 99% dan untuk itu kami akan selalu siap sedia selama 24 jam untuk dihubungi apabila terjadi masalah.

Sambungan internet yang mudah

Proses instalasi yang mudah, karena kami hanya memasang perangkat berupa tiang, antenna dan modem wireless disisi pelanggan.

Pilihan Paket yang beragam

Kami memberikan beragam paket yang dapat dipilih berdasarkan kebutuhan dan kemampuan keuangan perusahaan.

Biaya terjangkau

Pelanggan tidak terhubung dengan link telepon, sehingga tidak perlu membayar tagihan ke Telkom dan biaya lain-lain kepada para penyedia jaringan

Tidak diperlukan biaya investasi

Pelanggan tidak perlu menyediakan perangkat sendiri. Kami akan menyambungkan kabel Ethernet tersebut ke hub milik pengguna untuk dibagi ke setiap perangkat komputer yang ada didalam LAN (local area network).

Layanan purna jual yang terjamin

Kami menjamin kualitas sambungan internet yang diberikan kepada semua pelanggan. Dengan infrastruktur berbasis Fiber Optic* kami sangat yakin dan percaya untuk dapat memberikan garansi service kepada pelanggan hingga 99% dan untuk itu kami akan selalu siap sedia selama 24 jam untuk dihubungi apabila terjadi masalah.

HOT SPOT

Adalah salah satu bentuk pemanfaatan teknologi Wireless LAN (WLAN IEEE 802.11b) pada lokasi publik seperti Bandara, Loby Hotel, Ruang konferensi, Perguruan Tinggi dan Kafe.

Teknologi WLAN ini mampu mamberikan kecepatan akses kecepatan tinggi hingga 11 Mbps pada jangkauan hingga 100 meter dari Access Point (AP) tergantung struktur bangunan atau penghalang yang ada diantara AP dengan terminal pengguna.

Istilah "hotspot" sudah merupakan ungkapan umum di dunia global untuk lokasi layanan akses WLAN bagi publik.

Sistem telepon wireline atau yang dikenal juga dengan sebutan PSTN (Public Switch Telephone Network) atau yang di Indonesia sering juga disebut telepon kabel jelas berbeda dengan system telepon wireless atau yang disebut juga system seluler. Tapi, seperti apakah perbedaan kedua system ini? Apakah bedanya cuma karena yang satu pake kabel dan yang satu tidak? Mungkin uraian sederhana dibawah ini dapat sedikit memberi gambaran tentang perbanding kedua system telepon ini.

PEMANFAATAN

Teknologi Wireless Mesin Fax

Dengan terus berkembangnya Teknologi Computer, hampir semua media bisa dioperasikan melalui Computer sehingga Computer bisa menjadi alat substitusi / pengganti yang lebih sederhana dalam pengoperasiannya tetapi mempunyai hasil yang lebih akurat dan lebih canggih dibandingkan dengan alat utamanya, sehingga kita bisa mendapatkan banyak manfaat / keuntungan dari segi waktu yang lebih cepat, akurat dan dapat menekan biaya.

Salah satu contoh kecanggihan yang kami sebutkan di atas adalah mensubstitusi / mengganti fungsi fax machine dengan menggunakan Computer Teknologi. Atau biasanya di sebut dengan wireless fax machine atau mesin fax jarak jauh.

Tak bisa di pungkiri kegunaan wireless fax modem ini merupakan terobosan teknologi yang baru.

Fax ini mengandalkan jaringan telepon wireless gsm untuk menerima pesan atau jaringan wireless cdma dari seluruh dunia, dengan menggunakan wireless gsm atau pun menggunakan wireless cdma anda bisa menerima fax dimana saja selama terhubung dengan komputer. wireless fax modemini mempunyai banyak kelebihan dan salah satu kelebihan dari wireless fax machine ini yang paling dominan adalah dapat menerima fax
dimanapun terdapat sinyal wireless cdma maupun mendapat sinyal wireless gsm di seluruh Indonesia maupun dunia.

Selain karena kelebihan dalam mobilitas dari gsm fax machine ini juga terdapat kelebihan kelebihan gsm fax machine yang tak terdapat dalam mesin fax biasa.

Baik GSM maupun cdma fax machine masih bisa menerima dengan baik asal sinyal untuk mesin fax dapat di terima dengan baik pula, selama cdma fax machine menerima sinyal, mesin gax ini bisa menerima pesan darimana saja

Fax Teknologi Computer mempunyai kelebihan / kecanggihan dibandingkan dengan fax machine biasa.

Kelebihan / Kecanggihan Fax Teknologi Computer adalah sebagai berikut :

1. Tidak perlu menggunakan / membeli Mesin Fax lagi ( Hemat Biaya)

2. Bisa dipasang pada CPU dan Notebook (Laptop)

3. Dapat Mengirim / Menerima Fax dari (ke) seluruh dunia

4. Dapat Mengirim / Menerima Fax dari (ke) Mesin Fax Biasa

5. Menggunakan kertas biasa. Bila tidak terlalu penting, dapat dibaca atau dilihat saja pada Monitor Computer, sehingga tidak perlu dicetak.

6. Pada saat Mengirim / Menerima Fax dari (ke) mana pun, secara otomatis akan tersimpan di Hardisk Computer dan dapat diprint / dicetak bila diperlukan.

7. Dapat Mengirim ke banyak Nomor Tujuan secara langsung (bersamaan)

8. Menggunakan Saluran Telepon Telkom Biasa, tanpa Jaringan Internet.

9. Menerima Fax dari manapun tidak dikenakan biaya Telepon

10. Tampil Beda, sehingga Meningkatkan Nilai Prestige (Bergengsi ) bagi pemakainya baik itu perorangan maupun perusahaan.

TEKONOLOGI WIRELINE DAN WIRELESS PADA TELEPON


Wireline

System telepon wireline perkembang jauh sebelum orang mengenal system telepon wireless, yaitu pada sekitar tahun 1870-an. System ini disebut wireline karena kable digunakan sebagai media tranmisi yang menghubungkan pesawat telepon pelanggan dengan perangkat di jarinagan telepon milik operator. Gambar di bawah ini menunjukan arsitektur jaringan telepon wireline secara umum.

Secara umum komponen jaringan yang digunakan dalam sebuah jaringan telepon wireline adalah :

1. Sentral Telepon (switching unit) : adalah perangkat yang berfungsi untuk melakukan proses pembangunan hubungan antar pelanggan. Sentral telepon juga melakukan tugas pencatatan data billing pelanggan.

2. MDF (Main Distribution Frame) : adalah sebuah tempat terminasi kabel yang menghubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telepon dan jaringan kable yang menuju ke terminal pelanggan. Bila sebuah sentral telepon memiliki 1000 pelanggan, maka pada MDF-nya akan terdapat 1000 pasang kabel tembaga yang terpasang pada slot MDF-nya, dimana setiap pasang kabel tembaga ini akan mewakili satu nomor pelanggan. Dan 1000 pasang kabel yeng terpasang di slot MDF ini akan di-cross coneect dengan 1000 pasang kable lain yang berasal dari saluran pelanggan yang menuju ke pesawat terminal pelanggan. Jadi bila seorang pelanggan ingin agar nomor teleponnya diganti dengan nomor lain, maka proses perubahan nomor ini dapat dengan mudah dilakukan dengan merubah koneksi saluran pelanggan di MDF-nya. MDF bisanya diletakan pada satu gedung yang sama dengan sentral teleponnya (berdekatand engansentral telepon).

3. RK (Rumah Kabel) : juga merupakan sebuah perangkat cross connect saluran pelanggan, hanya saja ukurannya lebih kecil. Jadi dari MDF, kable saluran pelanggan akan dibagi-bagi dalam kelompok yang lebih kecil dan masing-masing kelompok kabel akan didistrubikan ke beberapa RK. Dan dari RK, kable saluran pelanggan ini akan dibagi-bagi lagi ke dalam jumlah yang lebih kecil dan terhubung ke beberapa IDF. Bentuk phisik RK adalah sebuah kotak (biasanya berwarna putih) dan banyak kita temui dipinggir-pinggir jalan.

4. IDF (Intermediate Distribution Frame) : juga merupakan sebuah perangkat cross connect kabel saluran pelanggan, dengan ukuran yang lebih kecil dari MDF dan RK. Secara phisik, IDF berbentuk kotak-kotak (biasanya warna hitam) yang terpasang pada tiang-tiang telepon.

5. TB (Terminal Box) : juga merupakan cross connect kabel saluran pelanggan yang menghubungkan antara kabel saluran pelanggan di dalam rumah dengan yang diluar rumah. Secara phisik, TB berbentuk kotak yang terpasang di rumah-rumah pelanggan.

6. Pesawat telepon pelanggan : perangkat yang berfungsi sebagai transceiver (pengirim dan penerima) sinyal suara. Pesawat pelanggan juga dilengkapi dengan bell dan keypad DTMF yang berfungsi untuk mendial nomor pelanggan.

Wireless
System telepon wireless mulai berkembang sekitar tahun 1970-an. Sistem telepon wireless berkembang karena adanya tuntutan kebutuhan dari pengguna untuk dapat tetap melakukan pembicaraan telepon walaupun mereka sedang dalam perjalanan ataupun sedang tidak ada di rumah. Dalam perkembangannya, teknologi wireless berkembang sangat cepat, dari mulai teknologi generasi pertama (1G) seperti AMPS, kemudian berkembang ke teknologi generasi kedua (2G) seperti GSM dan CDMA, kemudian berkembang ke teknologi generasi ketiga (3G) seperti UMTS. Semua perkembangan teknologi wireless ini dicapai dalam waktu yang relative cepat. Gambar di bawah ini menunjukan arsitektur jaringan sebuah system telepon wireless, dalam hal ini dicontohkan jaringan system GSM.

Secara umum, arsitektur jaringan system telepon wireless baik itu system 1G, 2G, maupun 3G, terdiri dari 3 kelompok network element, yaitu Mobile Susbcriber atau perangkat pelanggan, network eleemnt radio, dan network element core .

1. Perangkat Pelanggan : adalah element jaringan system wireless yang terdapat di sisi pelanggan. Dalam system GSM perangkat pelanggan disebut dengan MS (Mbobile Subscriber) dan dalam system 3G disebut dengan UE (User Equipment). Ciri khas perangkat pelangganpada system wireless ialah ia bersifat protable (dapat dibawa kemana-mana) dan dilengkapi dengan kartu pelanggan (sim card) sebagai kartu identitas pelanggan. Sedangkan fungsinya relatif sama dengan perangkat pelanggan pada system wireline (fungsi tranceiver sinyal informasi berupa suara/multimedia dan dilengkapi dengan bell dan keypad DTMF.

2. Network Element Radio : adalah element jaringan yang menghubungkan perangkat pelanggan dengan network element core yang merupakan network element utama system. Fungsi utama network element radio adalah melakukan fungsi-fungsi mobile management, yaitu melayani dan mensupport pelanggan-pelanggan yang selalu bergerak agar tetap dapat terhubung dengan system jaringan. Fugsi lainnya ialah melakukan fungsi-fungsi radio resource management yaitu mengatur kebutuhan resource di sisi radio akses network yang bertujuan agar setiap permintaan hubungan dari pelanggan dapat dilayani.

3. Network element core : adalah perangkat-perangkat yang melakukan fungsi-fungsi penyambungan hubungan (switching dan routing). Dalam perkembangannya, network element core akan dilengkapi dengan network element - network element VAS (Value Added Service) yang fungsinya untuk mensupport sebuah hubungan dalam rangka diversivikasi service, seperti SMSC (untuk SMS), MMSC (untuk MMS), IVR (untuk voice recording), IN (untuk billing online dan service-service IN lain seperti televoting, VPN, dll), network element RBT (untuk service Ring Back Tone), dll.

Wireline vs Wireless

Wireline

Wireless

Perangkat Pelanggan

Tidak dilengkapi dengan SIM card. Proces pergantian nomor identitas pelanggan dilakukan dengan merubah terminasi saluran kabel yang terhubung dengan pesawat pelanggan di rumah, hal ini dapat dilakukan dari titik-titik cross connect saluran kabel seperti di IDF, RK, ataupun MDF.

Dilengkapi dengan smard chip yang berfungsi sebagai SIM (Subscriber Identity Module) card yang merupakan kartu identitas pelanggan. Dengan SIM card, proces pergantian nomor pelanggan dapat dilakukan dengan lebih mudah, yaitu dengan hanya mengganti SIM card yang digunakan pelanggan.

Perangkat pelanggan dihubungkan ke system jaringan wireline dengan menggunakan kabel (saluran phisik), sehingga tidak dapat dibawa-kemana-mana.

Perangkat pelanggan dihubungkan ke system jaringan wireless dengan menggunakan gelombang elektromagnetik (saluran non-phisik) sehingga dapat dibawa bepergian (mobile).

Secara umum fungsi perangkat pelanggan di kedua system SAMA, perkembangan teknologi memungkinkan perangkat pelanggan di kedua system ini untuk melakukan fungsi yang sama seperti untuk melakukan hubungan voice, data, ataupun multimedia.

Network Element Jaringan

Pelanggan dihubungkan ke network element core engan menggunakan saluran kabel. Network element yang ada di antara pelanggan dan network element core adalah network element yang fungsinya sebagai tempat cross connect saluran kabel pelanggan yang fungsinya relative lebih sederhana.

Ciri khasnya ialah digunakannya network element radio akses yang fungsinya untuk menghubungkan pelanggan yang terus bergerak (berpindah-pindah tempat) dengan network element core. Dalam hal ini pelangganakan dihubungkan ke system jaringan dengan menggunakna media transmisi gelombang elektromagnetik. Jadi tidak menggunakan kabel seperti pada system wireline.

Untuk perangkat switching, secara umum fungsi perangkat switching (network element core) kedua system ini sama. Artinya perangkat switching di system wireline sebenarnya bisa dipakai juga sebagai perangkat switching dis sytem wireless. Tapi ada suatu perubahan yang harus dilakukan yang terkait dengan perubahan sifat pelangan (subscriber) yang tadinya tidak bergerak (tetap) menjadi terus bergerak dan berpindah-pindah tempat. (Lihat Gambar 3 di atas)

Untuk network element lain yang digolongkan dalam network element VAS, pada umumnya sama, network element ini pada dasarnya berfungsi untuk mensupport service-service yang diberikan ke pelanggan. Dan network element ini dapat digunakan baik di system wireless maupun system wireline.

Service

Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, pada dasarnya semua services yang ada di system wireline dapat diimplementasikan juga pada system wireless, baik itu service-service voice, data, maupun multimedia. Hanya saja, ada beberapa service yang hanya ada pada system wireless, seperti service-service LBS (Location base Service). Hal ini karena service ini merupakan service yang memanfaa’tkan nilai dari informasi lokasi pelanggan wireless yang berubah-ubah.

Tingkat Keamanan

Pembicaraan pelanggan sangat mudah untuk disadap, hal ini karena media kabel yang digunakan. Hanya dengan memparalel perangkat lain ke saluran kabel pelanggan, seseorang sudah dapat mendengarkan semua isi pembicaraan pelanggan.

Relatif lebih aman.

Ada proces authentikasi yang akan melakukan proces filtering yang menentukan pelanggan yang boleh terhubung dengan system jaringan dan boleh melakukan call.

Ada proces encrypsi yang akan melakukan proces penyandian terhadap informasi yang dikirim/diterima oleh perangkat pelanggan. Sehingga isi pembicaraan pelanggan tidak mudah disadap.

APLIKSI WIRELESS DAN WIRELINE

Banyak ragam yang digunakan oleh operator telekomunikasi untuk memberikan layanan broadband akses ke pelanggan. Dari sisi media yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua yaitu teknologi wireline (kabel) dan teknologi wireless (tanpa kabel). Dari kategori teknologi wireline dapat digunakan teknologi DSL (Digital Subscriber Line), kabel modem, HFC ,maupun optik. Sedangkan dari kategori wireless dapat memanfaatkan teknologi wireless LAN, BWA (Broadband Wireless Access) maupun teknologi terbaru WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access).

Dengan berbagai solusi di atas, sebagian operator memanfaatkan teknologi DSL (kabel) dan BWA (untuk wireless). Bagi operator telekomunikasi yang incumbent di suatu negara, contoh TELKOM untuk Indonesia dimana telah menggelar kabel sekitar 6 juta line maka akan memanfaatkan teknologi DSL guna meng-enhanced jaringan fisiknya untuk menyalurkan data kecepatan tinggi ke pelanggan. Sedangkan bagi operator baru tentunya sangat sulit dan mahal bila menggelar jaringan broadband dengan DSL. Alternatifnya memanfaatkan teknologi wireless (BWA). Dengan lahirnya teknologi wireless terbaru (WiMAX) maka dapat dijadikan sebagai pengganti atau alternatif untuk menyalurkan layanan broadband ke pelanggan.

Bila dilihat dari segmen pasarnya, maka antara WiMAX dan DSL memiliki kesamaan yaitu sama-sama ditujukan untuk MAN (Metro Area Network) dimana jarak ke pelanggan sekitar 10 km.

Karakteristik DSL

Layanan DSL merupakan layanan akses broadband internet dengan memanfaatkan kabel yang telah digelar ke pelanggan. Dengan demikian DSL difungsikan untuk menambah value added pelanggan telepon kabel dan optimalisasi jaringan kabel. Contoh operator yang telah menggelar DSL di Indonesia adalah PT TELKOM. Produknya dinamai SPEEDY.

DSL saat ini ditujukan untuk melayani kebutuhan pelanggan untuk akses layanan broadband internet yang bersifat fixed. Sehingga dengan kondisi tersebut pelanggan diasumsikan tidak bergerak dan hanya mengakses dari rumah atau kantor yang telah dipasang modem DSL.

Jaringan (konfigurasi) DSL eksisting dapat dilihat seperti terlampir :

Seperti diketahui bahwa pemanfaatan DSL salah satunya adalah untuk mengoptimalkan jaringan kabel yang terlanjur digelar ke pelanggan. Dari sisi operator misalkan TELKOM maka pemanfaatkan DSL sangat menguntungkan karena tinggal memanfaatkan jaringan kabel eksisting.

Namun demikian terdapat beberapa hambatan/kendala yang harus dipikirkan oleh calon operator DSL sebagai berikut :

- Keterbatasan jarak, berdasarkan pengalaman di lapangan dan studi literatur maka disarankan jarak antara pelanggan (remote modem DSL) dengan operator (posisi DSLAM) berada di sekitar 5 km. Semakin jauh atau semakin panjang kabel yang digunakan maka akan semakin menurunkan data rate yang mampu diberikan. Tabel berikut mengilustrasikan gambaran (hubungan) antara jarak dan data rate yang mampu disupport.

- Kualitas kabel, Mengingat jaringan kabel yang telah lama digelar (puluhan tahun), maka secara otomatis akan menurunkan kualitas jaringan kabel. Dengan demikian, kecepatan data yang mampu diberikan akan sebanding dengan kualitasnya. Oleh karena itu perlu pengecekan terhadap kualitas jaringan kabel sebelum dilakukan intalasi/pemasangan layanan DSL di pelanggan.

- Efektif, penggunaan modem DSL cukup efektif bila memenuhi beberapa kondisi sebagai berikut :

· Kabel telah tergelar ke pelanggan

· Wiring/panjang kabel sesuai dengan spesifikasi untuk menyalurkan kecepatan data tertentu

· Kabel dalam kondisi baik sehingga tidak memerlukan rekondisioning atau peremajaan/penggantian

· Perangkat yang digunakan telah compatible

- Trafik voice dan data, bila menggunakan DSL maka dapat disalurkan layanan voice (circuit base) dan data (paket) secara bersama. Dengan demikian pelangan masih bisa menggunakan untuk berkomunikasi/bertelepon meskipun sambil akses internet. Hal tersebut dimungkinkan karena pemanfaatan frekuensi yang berbeda antara jalur suara dan data.

Karakteristik WiMAX

WiMAX lebih dikenal dengan standar 802.16 yang dapat melakukan transfer data dengan kecepatan sekitar 70MBps dalam radius jarak sekitar 30 - 50 km untuk menyediakan akses broadband bagi ratusan pelanggan dari base station. Berdasarkan pengalaman penulis, maka WiMAX dapat menjangkau jarak 32 km.

Secara umum konfigurasi WiMAX dibagi menjadi 3 bagian yaitu subscriber station, base station dan transport site. Untuk subscriber station terletak di lingkungan pelanggan (bisa fixed atau mobile/portable). Sedangkan base station biasanya satu lokasi dengan jaringan operator (jaringan IP/internet atau jaringan TDM/PSTN). Untuk memperjelas dari konfigurasi dimaksud, maka gambar berikut (Gambar 2) merupakan konfigurasi generik dari WiMAX.

- Open standar, salah satu kelebihan WiMAX adalah open standar. Sehingga baik vendor, pelanggan maupun operator tidak perlu dipusingkan lagi karena dapat memanfaatkan merk apa saja (tidak tergantung salah satu merk).

- Kecepatan instalasi, kelebihan lain WiMAX adalah kecepatan instalasi. Untuk instalasi pelanggan dengan antena outdoor memakan waktu tidak sampai satu jam. Bandingkan bila harus menggelar jaringan kabel dan modem DSL

- Masalah regulasi, nampaknya masyarakat harus bersabar untuk bisa memanfaatkan WiMAX. Hal tersebut dikarenakan belum adanya regulasi dari pemerintah khususnya menyangkut masalah frekuensi. Untuk frekuensi WiMAX 3,5 GHz saat ini masih berbenturran dengan frekuensi satelit sedangkan 2,5 GHz interferensi dengan Microwave dan TV kabel.

- High speed, WiMAX mampu untuk menyalurkan data hingga kecepatan 75 Mbps dengan lebar spasi yang digunakan sebesar 20 MHz

- Fleksibel, WiMAX tidak hanya diperuntukkan bagi pelanggan fixed seperti pelanggan DSL, namun dapat pula untuk melayani pelanggan nomadic dan mobile.

- Investasi, seiring dengan maturitas produk WiMAX maka banyak vendor yang menjanjikan akan turunnya harga investasi perangkat WiMAX. Bahkan tahap selanjutnya WiMAX nantinya akan diproduksi embeded (bersatu layaknya WiFi pada notebook centrino) dengan perangkat notebook, PDA bahkan Handphone.

- Tidak tergantung kabel, lain dengan DSL yang membutuhkan jaringan kabel, maka WiMAX tidak tergantung infrastruktur kabel tersedia. Dengan demikian WiMAX lebih fleksibel digunakan untuk memberikan layanan akses broadband hingga ke daerah rural atau lokasi yang belum atau sulit bila menggunakan jaringan kabel.

Bila beberapa tahun yang lalu yang namanya telekomunikasi identik dengan layanan telepon (voice). Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pelanggan, maka sudah mengarah ke layanan data broadband. Bahkan akhir-akhir ini pertumbuhan trafik data meningkat secara signifikan. Selain didukung dengan pemanfaatan internet yang semakin meluas, maka banyak perusahaan dan individu yang melakukan proses bisnis dan transaksi secara online. Akibatnya kebutuhan akan layanan broadband semakin meningkat.

Gambar berikut mengilustrasikan prediksi kebutuhan layanan akses broadband di Indonesia.

Bagaimana harus memilih ?

Seperti diuraikan di atas, maka keduanya baik WiMAX maupun DSL memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga dalam menentukan teknologi diantara keduanya harus tepat sesuai dengan requirement pelanggan masing-masing.

Pada dasarnya permasalahan yang ada di DSL banyak ditemui di sisi last-mile yang coba ditanggulangi dengan kehadiran teknologi WiMAX. Oleh karena itu uraian berikut dapat memberikan semacam guidance sederhana dalam memilih teknologi WiMAX atau DSL :

- Komponen investasi

Gambar di bawah menjelaskan sekilas mengenai biaya investasi yang harus dikeluarkan bila akan menggelar akses broadband melalui teknologi DSL dan teknologi WiMAX. Dengan panduan dimaksud maka calon operator dapat menentukan resource eksisting sehingga dalam proses instalasi dan operasionalnya dapat berjalan dengan baik.

- Posisi pelanggan, apakah calon pelanggan broadband akses tersebut dapat dijangkau dengan kabel eksisting atau tidak. Bila sulit, maka WiMAX menjadi solusinya. Hal tersebut terjadi biasanya untuk kondisi/posisi pelanggan di daerah rural atau remote terpencil dimana susah bila dilakukan penarikan kabel, maka WiMAX manjadi solusi awal.

Sebagai contoh pemanfaatan jaringan pre-WiMAX di Aceh. Dimana jaringan kabel yang ada musnah diterjang tsunami. Dengan solusi wireless dimaksud maka instalasi lebih cepat dilakukan dan lebih murah.

- Tipe operator, bagi operator yang mempunyai historis sebagai operator fixed phone (layaknya PT TELKOM) maka penggelaran DSL dapat dijadikan menjadi alternatif pertama tentunya dengan syarat sbb :

· Pelanggan yang akan berlangganan DSL telah memiliki line telepon, bila tidak

· Memungkinkan untuk ditarik line telepon yang baru tentunya dengan memperhatikan faktor teknis dan non teknis

Kalau bagi operator baru (yang belum memiliki jaringan kabel) tentunya akan relatif lebih sulit bila memanfaatkan DSL. Disamping biaya penarikan kabelnya yang relatif mahal, dan tentunya investasi awal serta pemeliharaan yang relatif rumit. WiMAX dapat dijadikan sebagai solusi yang diprioritaskan.

Kesimpulan

Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

§ Antara WiMAX dan DSL, semuanya melayani pelanggan akses broadband dengan karakteristik masing-masing.

§ Tidak perlu dipertentangkan antara WiMAX dan DSL, keduanya dapat dijadikan sebagai komplemen atau pengganti tentunya melihat dari sudut pandang masing-masing operator telekomunikasi.